MANIFESTO
LASKAR BANTENG LIAR KARANGANYAR
SEKAPUR
SIRIH ALASAN MENGAPA KAUM MARHAENIS MEMILIH YURO
Dalam menentukan atau memilih
pemimpin, Kaum Marhaenis mempunyai pedoman
3 JANGAN & 5 HARUS :
3 JANGAN :
1. Jangan memilih pemimpin yang
merugikan rakyat
2. Jangan memilih pemimpin yang
menyakiti hati rakyat
3. Jangan memilih pemimpin yang
membohongi rakyat
5 HARUS :
1. Harus memilih pemimpin yang
disiplin
2. Harus memilih pemimpin yang jujur
3. Harus memilih pemimpin yang setia
mengawal kepentingan rakyat
4. Harus memilih pemimpin yang bisa
menjadi contoh yang baik (tidak cacat hukum & tidak cacat moral)
5. Harus memilih pemimpin yang
seluruh hidupnya diabdikan untuk berjuang membela kepentingan rakyat
Kaum Marhaenis dalam kehidupannya memerlukan pemimpin untuk memberi petunjuk dan membimbing serta mengarahkan dalam menjalankan pekerjaan membangun karanganyar yang maju. Pemimpin itu lahir dari kaum Marhaenis itu sendiri, bukan dari luar kaum Marhaenis dan pemimpin itu mereka tentukan sendiri, bukan paksaan dari pihak luar, dan kaum kaum Marhaenis tidak terpengaruh pemimpin korup yang mengiming-imingi rakyat dengan segepok uang. Dengan demikian, pada hakikatnya kaum marhaenislah yang melahirkan dan menentukan pemimpin yang membela kepentingannya.
Pimpinan yang lahir dan diangkat
oleh rakyat Marhaen harus menjadi poros hidup dan kehidupan rakyat Marhaen,
menjadi pedoman dalam menempuh jalan hidup dan kehidupan rakyat Marhaen.
Hakikatnya pimpinan adalah rakyat Marhaen itu sendiri, ia lahir, dibesarkan ,
diangkat dari dan oleh rakyat Marhaen. Pemimpin adalah Rakyat Marhaen
yang menonjol, yang mempunyai beberapa kelebihan dari pada rakyat
Marhaen yang lainnya.
Beberapa kelebihan yang dimiliki
pemimpin itu harus dihunakan untuk kepentingan bersama dalam menempuh
jalan hidup dan kehidupan bersama. Beberapa kelebihan yang dimiliki
pemimpin itu antara lain adalah bahwa pemimpin adalah orang yang paling
teguh pendiriannya, paling jernih pandangannya, paling tepat metode kerjanya,
paling berpengaruh, paling berani berkorban dalam menghadapai resiko, paling
mengutamakan kepentingan bersama, paling pandai, paling rendah hati, paling
mawas diri, paling tidak puas diri, paling bersikap tegas, tindakannya paling
mewakili kaum Marhaen yang dipimpinnya, dan pikiran serta tindakannya paling
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kaum yang dipimpinnya.
Pimpinan harus merupakan inti dari
kaum Marhaen dan merupakan cermin hidup dan kehidupan kaum Marhaen, artinya
hidup dan kehidupan pimpinan harus sama atau hampir sama dengan kaum Marhaen
yang dipimpinnya; tidak ada jurang pemisah antara pimpinan dengan kaum Marhaen
dari arti ekonomi, dalam arti komunikasi sosial, dan dalam arti ideologi.
Pimpinan merupakan wakil yang
membawa kepentingan, membawa perasaan, membawa pikiran kaum Marhaen yang
dipimpinnya. Membawa kepentingan, artinya bahwa pimpinan harus berjuang untuk
kepentingan kaum Marhaen yang dipimpinnya; membawa perasaan artinya pimpinan
harus menghayati perasaan kau Marhaen yang dipimpinnya, dan
membawa pikiran artinya pimpinan harus mengetahui dan memahami pikiran kaum
Marhaen yang dipimpinnya. Kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen itu
merupakan unsur pokok dalam hidup dan kehidupan pimpinan. Pimpinan yang tidak
mewakili kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen akan Ditinggalkan
oleh kaum Marhaen, dan akan diganti dengan pimpinan baru.
Hakikatnya pimpinan akan terus
menerus diikuti oleh kaum Marhaen jika mewakili dan membawa kepentingan,
perasaan, dan pikiran kaum Marhaen. Sebaliknya pimpinan akan ditinggalkan kaum
Marhaen atau ditenggelamkan kaum Marhaen jika tidak mewakili dan membawa
kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen. Pimpinan dan kaum Marhaen
harus satu kesatuan yang utuh, sebab kaum Marhaen memerlukan pimpinan dalam
hidup, dalam menempuh jalan hidup, dan dalam mencapai kepentingannya;
sebaliknya pimpinan tidak bias lahir tanpa kaum Marhaen dan tidak dapat hidup
tanpa kaum Marhaen. Pimpinan tanpa kaum Marhaen tidak berarti apa apa karena
tidak dapat berbuat apa apa, atau tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan.
Pimpinan harus hidup ditengah tengah
rakyat (kaum Marhaen), satu dengan rakyat (kaum Marhaen), agar dapat mengerti
kepentingan rakyat (kaum Marhaen), mendengar suara rakyat (kaum Marhaen). Hasil
pengalaman dan pengetahuan dari rakyat (kaum Marhaen) itu disusun secara
sistematis menjadi suatu strategi, kebijakan, dan program kerja untuk
dilakanakan oleh rakyat (kaum Marhaen) untuk mencapai kepentingannya.
Hakikatnya garis pimpinan itu adalah garis rakyat (kaum Marhaen) karena berasal
dari rakyat (kaum Marhaen).
Garis pimpinan yang tepat akan mampu
menggerakkan kekuatan rakyat Marhaen untuk melaksanakan garis pimpinan. Garis
pimpinan yang tepat artinya garis pimpinan yang sesuai dengan kepentingan,
perasaan, dan pikiran rakyat Marhaen. Hakikatnya rakyat Marhaen adalah ibu
kandung yang melahirkan inspirasi, melaksanakan, sekaligus menguji ketepatan
garis pimpinan. Dengan demikian, garis pimpinan berasal dari rahyat Marhaen,
dilaksanakan oleh rakyat Marhaen, dan untuk kepentingan rakyat Marhaen; rakyat
Marhaen adalah faktor utama yang memberi bimbingan, memberi pembinaan kepada
rakyat Marhaen dalam menempuh jalan hidupnya untuk mencapai kepentingannya.
Dengan kehati hatian yang tinggi dan
pedoman yang jelas, kita (kaum Marhaenis) tidak akan keliru dalam memilih
pemimpin Baranganyar yang baru.
Mari sementara kita tinggalkan baju
partai, kita bersatu memilih pemimpin seorang Marhaenis sejati yang mampu
melakukan perubahan tiada henti di Karanganyar dan berpedoman pada :
TRI
SAKTI BUNG KARNO
|
Ttd
Santro Pacul ehhh Kleru… Sastro Pecok
(Maniac
Joko WI & Ganjar Pranowo)
LASKAR BANTENG LIAR KARANGANYAR
Wong Gelo, Wong Getun, Wong Kuciwo,
Wong sing ora tau di uwongke, Wong sing wis ora dikanggokke, Wong sing ora di
regani, Wong ora sing diajeni, Wong sing diremehke, Wong sing direndahke, Wong
sing kepentingan Sosial Politik Ekonomi Lan Ideologine ora Terakomodasi
structural, yo keno diarani Banteng Ketaton, Banteng Mbalelo, utowo Banteng Edan
dudu Banteng Sontoloyo! Ngerti hen..Marhen…! awake dewe ngalah… yen bersatu
dewe awake dewe ora bakal kalah, awake dewe ora butuh pemimpin sing mbagusi !
Sing kementhus ! Sing Korupsi Rakyat wis Mukok nonton kabeh kuwi mau ! Hidup
Marhaen ! Hidup Banteng Liar !
Kontrak
mati lascar Banteng Liar
JOKOWI PRESIDENKU,
GANJAR PRANOWO GUBERNURKU,
JULIYATMONO BUPATIKU