Wednesday 14 August 2013

MANIFESTO KENAPA KAUM MARHAENIS KARANGANYAR PILIH YU-RO


MANIFESTO LASKAR BANTENG LIAR KARANGANYAR
SEKAPUR SIRIH ALASAN MENGAPA KAUM MARHAENIS MEMILIH YURO

Dalam menentukan atau memilih pemimpin, Kaum Marhaenis mempunyai pedoman

3 JANGAN & 5 HARUS :
3 JANGAN :
1. Jangan memilih pemimpin yang merugikan rakyat
2. Jangan memilih pemimpin yang menyakiti hati rakyat
3. Jangan memilih pemimpin yang membohongi rakyat

5 HARUS :
1. Harus memilih pemimpin yang disiplin
2. Harus memilih pemimpin yang jujur
3. Harus memilih pemimpin yang setia mengawal kepentingan rakyat
4. Harus memilih pemimpin yang bisa menjadi contoh yang baik (tidak cacat hukum & tidak cacat moral)
5. Harus memilih pemimpin yang seluruh hidupnya diabdikan untuk berjuang membela kepentingan rakyat

Kaum Marhaenis dalam kehidupannya memerlukan pemimpin untuk memberi petunjuk dan membimbing serta mengarahkan dalam menjalankan pekerjaan membangun karanganyar yang maju. Pemimpin itu lahir dari kaum Marhaenis itu sendiri, bukan dari luar kaum Marhaenis dan pemimpin itu mereka tentukan sendiri, bukan paksaan dari pihak luar, dan kaum kaum Marhaenis tidak terpengaruh pemimpin korup yang mengiming-imingi rakyat dengan segepok uang. Dengan demikian, pada hakikatnya kaum marhaenislah yang melahirkan dan menentukan pemimpin yang membela kepentingannya.
Pimpinan yang lahir dan diangkat oleh rakyat Marhaen harus menjadi poros hidup dan kehidupan rakyat Marhaen, menjadi pedoman dalam menempuh jalan hidup dan kehidupan rakyat Marhaen. Hakikatnya pimpinan adalah rakyat Marhaen itu sendiri, ia lahir, dibesarkan , diangkat dari dan oleh rakyat Marhaen. Pemimpin adalah Rakyat Marhaen yang menonjol, yang mempunyai beberapa kelebihan dari pada rakyat Marhaen yang lainnya.
Beberapa kelebihan yang dimiliki pemimpin itu harus dihunakan untuk kepentingan bersama dalam menempuh jalan  hidup dan kehidupan bersama. Beberapa kelebihan yang dimiliki pemimpin itu antara lain adalah bahwa pemimpin adalah orang yang paling teguh pendiriannya, paling jernih pandangannya, paling tepat metode kerjanya, paling berpengaruh, paling berani berkorban dalam menghadapai resiko, paling mengutamakan kepentingan bersama, paling pandai, paling rendah hati, paling mawas diri, paling tidak puas diri, paling bersikap tegas, tindakannya paling mewakili kaum Marhaen yang dipimpinnya, dan pikiran serta tindakannya paling sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kaum yang dipimpinnya.
Pimpinan harus merupakan inti dari kaum Marhaen dan merupakan cermin hidup dan kehidupan kaum Marhaen, artinya hidup dan kehidupan pimpinan harus sama atau hampir sama dengan kaum Marhaen yang dipimpinnya; tidak ada jurang pemisah antara pimpinan dengan kaum Marhaen dari arti ekonomi, dalam arti komunikasi sosial, dan dalam arti ideologi.

                Pimpinan merupakan wakil yang membawa kepentingan, membawa perasaan, membawa pikiran kaum Marhaen yang dipimpinnya. Membawa kepentingan, artinya bahwa pimpinan harus berjuang untuk kepentingan kaum Marhaen yang dipimpinnya; membawa perasaan artinya pimpinan harus menghayati perasaan kau Marhaen yang dipimpinnya, dan membawa pikiran artinya pimpinan harus mengetahui dan memahami pikiran kaum Marhaen yang dipimpinnya. Kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen itu merupakan unsur pokok dalam hidup dan kehidupan pimpinan. Pimpinan yang tidak mewakili kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen akan Ditinggalkan oleh kaum Marhaen,  dan akan diganti dengan pimpinan baru.

Hakikatnya pimpinan akan terus menerus diikuti oleh kaum Marhaen jika mewakili dan membawa kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen. Sebaliknya pimpinan akan ditinggalkan kaum Marhaen atau ditenggelamkan kaum Marhaen jika tidak mewakili dan membawa kepentingan, perasaan, dan pikiran kaum Marhaen. Pimpinan dan kaum Marhaen harus satu kesatuan yang utuh, sebab kaum Marhaen memerlukan pimpinan dalam hidup, dalam menempuh jalan hidup, dan dalam mencapai kepentingannya; sebaliknya pimpinan tidak bias lahir tanpa kaum Marhaen dan tidak dapat hidup tanpa kaum Marhaen. Pimpinan tanpa kaum Marhaen tidak berarti apa apa karena tidak dapat berbuat apa apa, atau tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan.
Pimpinan harus hidup ditengah tengah rakyat (kaum Marhaen), satu dengan rakyat (kaum Marhaen), agar dapat mengerti kepentingan rakyat (kaum Marhaen), mendengar suara rakyat (kaum Marhaen). Hasil pengalaman dan pengetahuan dari rakyat (kaum Marhaen) itu disusun secara sistematis menjadi suatu strategi, kebijakan, dan program kerja untuk dilakanakan oleh rakyat  (kaum Marhaen) untuk mencapai kepentingannya. Hakikatnya garis pimpinan itu adalah garis rakyat (kaum Marhaen) karena berasal dari rakyat (kaum Marhaen).
Garis pimpinan yang tepat akan mampu menggerakkan kekuatan rakyat Marhaen untuk melaksanakan garis pimpinan. Garis pimpinan yang tepat artinya garis pimpinan yang sesuai dengan kepentingan, perasaan, dan pikiran rakyat Marhaen. Hakikatnya rakyat Marhaen adalah ibu kandung yang melahirkan inspirasi, melaksanakan, sekaligus menguji ketepatan garis pimpinan. Dengan demikian, garis pimpinan berasal dari rahyat Marhaen, dilaksanakan oleh rakyat Marhaen, dan untuk kepentingan rakyat Marhaen; rakyat Marhaen adalah faktor utama yang memberi bimbingan, memberi pembinaan kepada rakyat Marhaen dalam menempuh jalan hidupnya untuk mencapai kepentingannya.
Dengan kehati hatian yang tinggi dan pedoman yang jelas, kita (kaum Marhaenis) tidak akan keliru dalam memilih pemimpin Baranganyar yang baru.
Mari sementara kita tinggalkan baju partai, kita bersatu memilih pemimpin seorang Marhaenis sejati yang mampu melakukan perubahan tiada henti di Karanganyar dan berpedoman pada :
TRI SAKTI BUNG KARNO
YU-RO
  • MBOTEN KORUPSI
  • MBOTEN NGAPUSI
  • MBOTEN MEDENI
 Ttd
     Santro Pacul ehhh Kleru… Sastro Pecok
 (Maniac Joko WI & Ganjar Pranowo)

LASKAR BANTENG LIAR KARANGANYAR
Wong Gelo, Wong Getun, Wong Kuciwo, Wong sing ora tau di uwongke, Wong sing wis ora dikanggokke, Wong sing ora di regani, Wong ora sing diajeni, Wong sing diremehke, Wong sing direndahke, Wong sing kepentingan Sosial Politik Ekonomi Lan Ideologine ora Terakomodasi structural, yo keno diarani Banteng Ketaton, Banteng Mbalelo, utowo Banteng Edan dudu Banteng Sontoloyo! Ngerti hen..Marhen…! awake dewe ngalah… yen bersatu dewe awake dewe ora bakal kalah, awake dewe ora butuh pemimpin sing mbagusi ! Sing kementhus ! Sing Korupsi Rakyat wis Mukok nonton kabeh kuwi mau ! Hidup Marhaen ! Hidup Banteng Liar !
Kontrak mati lascar Banteng Liar
JOKOWI PRESIDENKU, 

GANJAR PRANOWO GUBERNURKU,
JULIYATMONO BUPATIKU