Sunday 19 January 2014

Grogojan Sewu harus berkontribusi pada PAD Karanganyar!

Minggu, 19 Januari 2014 

Solopos.com, SEMARANG - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengancam menyegel objek wisata Grojogan Sewu yang terletak di lereng Gunung Lawu Karanganyar.
Hal ini diungkapkan  saat Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Jawa Tengah di Gradika Bhkati Praja, Kota Semarang, Kamis (16/1/2014).
Dia mengancam akan menyegel Grojogan Sewu. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tidak mendapatkan bagian apa-apa dari obyek wisata Grojogan Sewu yang berada dilahan milik Perhutani dan Kementerian Kehutanan itu.
Akan saya segel Grojogan Sewu, biar menteri-nya [Menteri Kehutanan] nanti datang ke saya,” tandas dia.
Juliatmono yang baru sebelum menjabat Bupati Karanganyar ini, lebih lanjut menyatakan pengelolaan objek wisata tersebut saat ini oleh pihak swasta dengan sistem kontrak dengan Perhutani dalam jangka puluhan tahun. Kondisi ini merugikan pemerintah daerah, karena tidak mendapatkan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) maksimal.
Menurut Juliyatmono, selama ini pemerintah daerah hanya mendapatkan bagian sampah dari objek wisata yang berada di bawah Gunung Lawu tersebut.
Saya meminta supaya pengelolaan Grojogan Sewu dilalukan pemerintah daerah. Kalau tidak diserahkan akan saya segel,” ungkapnya.
Bupati Karanganyar menambahkan, pihaknya mendapatkan keluhan masyarakat tentang kondisi jalan menuju air terjun rusak, banyak berlobang sehingga membahayakan pengendara kendaraan yang melintas di sana.
Jalan menuju Grojogan Sewu Tawangmangu itu jalan provinsi, sehingga tanggangjawab perbaikan pemerintah provinsi, tapi masyarakat mengeluhkan kepada saya,” ungkapnya.

Sumber: Solopos

Wednesday 8 January 2014

Menyantuni Korban Tanah Longsor


Karanganyar, Selasa (07/01/2014)
Pemerintah Kabupaten Karanganyar memberikan santunan langsung kepada warga yang mengalami kerugian akibat tanah longsor di desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu.
Pemberian santuan itu langsung oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono, didampingi Wakil Bupati Rohadi Widodo dan Kapolres Karanganyar AKBP. Martireni Narmadiana, Senin (06/01) siang.
Painem, (65), warga RT 05 RW 01, Dusun Tegal Rejo mengalami kaki memar sebelah kanan menerima santunan dua juta rupiah. Hujan yang turun sejak Minggu sore mengakibatkan talud yang ada diatas rumahnya roboh sehingga menimpa rumahnya, akibatnya bagian samping mengalami rusak berat. “Saat itu pukul 03.00, Senin (06/01), mbah Painem sedang menjalankan ibadah shalat,” jelas Camat Tawangmangu Yopi Ekojati Wibowo.
Selain itu kandang ternak milik Paiman, juga warga Tegalrejo, tertimpa longsor berakibat rusak. Talud kandang sepanjang 12 meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter ambrol, akibatnya ternak sapi dan kambing di dalam kandang ikut jatuh.”Kaki salah satu kambing patah. Namun untungnya ternak lainnya masih bisa terselamatkan,” kata Yopi. Dari Pemkab Karanganyar Paiman menerima bantuan sebesar dua juta rupiah.
Warga lain yang mendapatkan bantuan sebanyak satu juta rupiah yakni Mariman mengalami kerugian ternak kambing mati satu, selain itu bagi Suwaji yang akibat tanah longsor talud didekat rumahnya rusak.
Saat musim hujan kita harus meningkatkan kewaspadaan dan sigap jika terjadi bencana alam. Apalagi Karanganyar merupakan daerah rawan bencana,” ungkap Bupati Juliyatmono. pd 
sumber: karanganganyar.go.id   

Digelontor Rp 300 M, Semua Jalan Mulus


Joglosemar, Jumat, 03/01/2014

KARANGANYAR—Sedikitnya tujuh ruas jalan di Kabupaten Karanganyar dipastikan segera diperlebar dan direhabilitasi dalam kurun satu tahun ke depan. Dana yang bakal dipakai untuk perbaikan ruas jalan itu
diperkirakan mencapai Rp 300 miliar.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono pada rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) di Ruang Podang I Setda Karanganyar, Kamis (2/1). Sebelum anggaran untuk pelebaran dan rehabilitasi sejumlah jalan itu ditetapkan, Yuli meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melakukan survei lokasi terlebih dahulu.
Nanti DPU segera melakukan survei. Ruas jalan yang akan diperbaiki harus jelas. Tahun 2014 ini Karanganyar akan membuat gebrakan baru. Jalan-jalan yang ada akan dibuat bagus semua,” ungkap Yuli.
Ia juga menegaskan agar anggaran yang digunakan untuk pelebaran dan rehabilitasi jalan harus disusun secara total, bukan lagi sepotong-potong. Sebab, dengan perbaikan secara menyeluruh, nilai manfaat yang bakal dipetik lebih signifikan. Selain itu juga untuk mengurangi terjadinya pemborosan anggaran.
Saya ingin perbaikannya total. Jadi penganggarannya pun harus total. Jangan per kilometer, karena nanti nilai manfaatnya tidak cukup signifikan. Biar selesai semuanya,” tandasnya. Menurutnya, untuk membenahi jalan secara total, kebutuhan anggaran bisa mencapai angka Rp 300 miliar. Dana sebesar itu akan ia upayakan dari bantuan pemerintah pusat, Provinsi Jateng, dan sedikit dari APBD Karanganyar.
Ya, jalan-jalan yang sempit dan berpotensi sebagai penggerak ekonomi harus kita perbaiki dan diperlebar. Tidak peduli biayanya berapa. Nanti kita cari dari manapun. Saya mintakan dari pemerintah pusat juga bisa. Kemarin kan kita sudah diberi dana dari Pemprov Jateng sebesar Rp 48 miliar. Itu akan kita maksimalkan untuk perbaikan infrastruktur,” beber Yuli.
Ia menyebut untuk tujuh ruas jalan yang akan diperlebar yaitu Tasikmadu-Waru, Jenawi-Kemuning, Beji-Jambangan, Kebakkramat-Tasikmadu, Jatipuro-Jatiyoso, Tasikmadu-Pulosari, dan Tasikmadu-Beruk. “Untuk APBD kita memang terbatas. Jadi nanti kita gunakan sedikit saja untuk perbaikan dan pelebaran jalan. Termasuk juga beberapa jembatan yang kondisinya sudah tidak baik. Semua harus diperbaiki,” terangnya. 
Ahmad Rodif Hafidz

Lolos PTN, Siswa Karanganyar Dapat Subsidi Rp 5 Juta

03 Januari 2014
KARANGANYAR, suaramerdeka.com – Selain memprogramkan sekolah gratis mulai 1 Januari 2014 ini, Bupati Karanganyar Juliyatmono juga memberikan subsidi uang kuliah bagi siswa SMA/SMK yang lolos ke perguruan tinggi negeri (PTN) sebesar Rp 5 juta/anak.
‘’Tolong dihitung dan didata, siapa saja yang lolos diterima di PTN. Seluruh warga Karanganyar, siapapun dari sekolah manapun. Begitu nanti diterima dan daftar ulang, maka mereka kita subsidi Rp 5 juta,’’ kata dia saat membahas KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara) APBD 2014.
Dia mengatakan, disediakan Rp 5 miliar untuk kebutuhan subsidi itu. Diprediksi siswa yang diterima di PTN setiap tahunnya tidak sampai 500 siswa. Karena itu jika setiap anak Rp 5 juta, dana yang dibutuhkan tidak besar.
’Kalau nanti jumlahnya besar, bisa sampai 1.000 siswa, mungkin kita turunkan Rp 2,5 juta persiswa. Namun ke depannya akan kita tambah lagi. Tapi rasanya memang tidak akan sampai 1.000 siswa,’’ kata dia.
Dikatakannya, subsidi itu diharapkan bisa mendorong warga Karanganyar untuk bisa memiliki semangat tinggi sampai kuliah di perguruan tinggi. Jika nanti masih diperlukan dan siswanya berprestasi, bisa saja subsidinya akan ditambah.
Dikatakannya, untuk keperluan pendidikan gratis di Karanganyar, Pemkab menyediakan dana Rp 25 miliar. Dana itu setelah dihitung cukup untuk menambah dana BOS (bantuan opetrasional sekolah) yang diberikan APBN dan dana lainnya.
Rinciannya, kata Kadis Dikpora Sri Suranto, memang dibutuhkan Rp 102,721 miliar untuk kebutuhan sekolah gratis dari SD sampai SLTA. Namun dana itu sudah termasuk BOS, dana DAU dari pusat dan DAK lainnya.
Adapun dana Pemkab hanya dibutuhkan Rp 26,99 miliar saja. Yakni untuk subsidi siswa SD Rp 30.000 persiswa/tahun untuk 82.123 siswa. Siswa SMP disubsidi Rp 50.000/tahun/siswa dengan jumlah 39.192 siswa. Siswa SMA Rp 825.000/tahun/siswa untuk sejumlah 10.392 siswa. Siswa SMK Rp 1.050.000/siswa/tahun untuk sejumlah 13.228 siswa. Siswa SD eks RSBI ditambah Rp 50.000, SMP eks RSBI Rp 400.000 dan siswa SMA dan SMK eks RSBI 700.000 setiap anak pertahun.
‘’Jumlah eks RSBI tidak terlalu banyak karena hanya ada beberapa sekolah saja. Yaitu SD 3 Jaten, SMP 1 Karanganyar, SMA 1 Karanganyar dan SMK 1 Karanganyar. Jadi siswanya tidak banyak meski membutuhkan dana tambahan khusus,’’ kata dia.
Selain untuk subsidi siswa sampai ke perguruan tinggi negeri, Juliyatmono juga memberikan penghargaan khusus kepada siswa berprestasi. Untuk siswa SD adalah juara tingkat kecamatan untuk mata pelajaran khusus.
Untuk siswa SMP dan SMA/SMK khusus bagi siswa dengan juara minimal kabupaten.
’Kami ingin penghargaan berupa uang itu juga akan menjadi pemicu siswa meraih prestasi semaksimal mungkin. Termasuk prestasi dalam olahraga,’’jelasnya.

( Joko Dwi Hastanto / CN19 / SMNetwork )