Tuesday 28 June 2016

Jangan diterima jika Beras Raskin Jelek






KARANGANYAR-Bupati Karanganyar, Juliyatmono, melarang warga menerima beras untuk warga miskin (raskin) berkualitas buruk.
“Jangan diterima kalau [raskin] jelek. Biar jadi bukti kalau barangnya memang jelek. Lalu kembalikan,”
kata orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar itu saat ditemui wartawan seusai upacara Hari Anti Narkoba Internasional di halaman kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Karanganyar, Senin (27/6/2016).

Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Muhammad Rizal Mulyawan Latief, didampingi Kepala Gudang Bulog Triyagan Sukoharjo, Bramantiyo, menyampaikan kualitas raskin yang dibagikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) pada April-Juni termasuk medium.
Rizal meyampaikan kemungkinan terjadi kekeliruan saat pengawasan atau kontrol sehingga ditemukan raskin tidak layak konsumsi diterima RTS.

Namun, Rizal, sapaan akrab Muhammad Rizal Mulyawan Latief, itu menyampaikan kesediaan gudang Bulog mengganti raskin tidak layak konsumsi dengan kualitas lebih baik. “Kami tidak memungkiri ada yang terlewat saat pengawasan atau kontrol di gudang. Manakala ditemukan beras yang kurang memenuhi syarat atau bagus silakan kontak ke Kepala Gudang Bulog pengirim. Kami tukar sesegera mungkin. Biaya transportasi ditanggung Bulog,” kata Rizal saat menyampaikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan di kantor Gudang Bulog Triyagan, Senin.

Dia menyampaikan petugas Bulog sudah mengecek ke sejumlah RTS yang menerima raskin di Desa Bulurejo, Gondangrejo. Hasilnya, nihil. Menurut Rizal, warga sudah menjual maupun menukar raskin. Menurut Rizal, hal itu tidak fair karena warga melapor setelah beras dikonsumsi, dijual, maupun ditukar.
Dia memastikan petugas pengawas sudah menyortir beras yang tidak sesuai persyaratan. Tetapi, mereka kewalahan apabila diminta menyeleksi seluruh karung beras di gudang Bulog. Rizal berkilah banyak hal mempengaruhi kualitas beras. Seperti, cara tanam, pemupukan, pola pikir petani, penggilingan tradisional, dan lain-lain.

“Semua kemungkinan bisa terjadi sebagai penyebab kualitas beras buruk. Gudang kami sudah kuno.
Solusi meminimalisir kemungkinan terburuk itu petani harus mengubah mindset, pemupukan, dan cara tanam. Jangan grusa-grusu panen padahal belum saatnya. Rata-rata penggilingan di Indonesia masih tradisional dan produk yang dihasilkan belum bisa sesuai kualifikasi,” jelas dia.
Rizal tidak dapat memberikan banyak keterangan saat ditanya kemungkinan beras Bulog yang tidak layak konsumsi akan kembali lagi ke Bulog setelah melewati rangkaian pengolahan.

“Bukan ranah saya itu. Kami hanya sampai distribusi. Tetapi, ya bisa jadi [beras balik ke Bulog]. Tetapi, kami akan mendapatkan alat PH meter. Alat itu dapat mengecek beras lama atau beras baru didrop alat PH meter. Jadi bs diketahui itu beras lama atau beras baru yang masuk ke gudang,” tutur dia.

Sementara itu, Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Czi) Santy Karsa Tarigan, mengungkapkan masing-masing pihak tidak boleh saling menyalahkan terkait temuan raskin tidak layak konsumsi di Gondangrejo. Tetapi, dia tidak menampik bahwa temuan raskin tidak layak konsumsi itu merupakan keteledoran. Dia berharap kejadian itu tidak terjadi lagi.

Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan saat menyerap gabah maupun beras adalah menolak pihak penyedia beras dan gabah yang produknya tidak memenuhi syarat.
“Ini program pemerintah yang harus dikawal bersama. Terima kasih sudah membantu mengawasi distribusi raskin. Secara teknis, tugas kami menyerap gabah sebanyak-banyaknya dan piket mengawasi kuantitas dan kualitas beras yang masuk. Selama ini, beras medium yang masuk itu sudah memenuhi syarat,” tutur Dandim.

 (sumber: Solopos, Sri Sumi Handayani)

Bupati Juliyatmono: Jalan berlubang ditambal dan akan selesai sebelum Gema Takbir Berkumandang






KARANGANYAR–Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya lelang kegiatan-kegiatan fisik bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016.
Kekecewaan orang nomor satu di Bumi Intanpari disampaikan di hadapan para legislator, dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), saat rapat paripurna DPRD dengan agenda Penyampaian Tanggapan Bupati atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2015, Rabu (15/6/2016).

“Yang kecewa tidak hanya bapak dan ibu semua, saya juga kecewa. Saya tidak mau memberikan sambutan saat peletakan batu pertama proyek pembangunan gedung baru RSUD sebagai bentuk kekecewaan,” ujar dia. Bupati menyatakan telah menganalisis penyebab lambannya proses lelang. Pembenahan akan dilakukan bertahap.
Pembenahan baik dalam proses perencanaan kegiatan, maupun pembinaan terhadap Unit Layanan Pengadaan (ULP). Terkait kinerja ULP, menurut Bupati lambannya proses lelang karena sikap sangat hati-hati dari jajaran unit tersebut.

“ULP dapat banyak pekerjaan bersamaan, dengan persepsi ketentuan yang belum sama, saat ada satu pelelang digagalkan, tidak bisa dilanjutkan. Ini karena super hati-hati,” kata dia.
Ihwal masih adanya sejumlah ruas jalan yang berlubang, Yuli, panggilan akrab Bupati, bertekat segera menambalnya. Proses tersebut ditargetkan selesai sebelum takbir berkumandang pada malam menjelang hari Raya Idul Fitri 2016.

“Kami sudah evaluasi. Yang bolong-bolong akan kita tambal sebelum takbir berkumandang,” imbuh dia.
Yuli berharap tidak terjadi penumpukan kegiatan fisik pada akhir tahun anggaran. Seluruh SKPD terus dipacu dalam pelaksanaan kegiatan. Beberapa proyek fisik tengah dalam proses lelang. Menurut dia waktu yang ada masih mencukupi. Lebih jauh dia mengatakan kerusakan jalan disebabkan oleh beban kendaraan yang melebihi tonase.

Sedangkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar, Edhy Sriyatno, mengatakan saat ini masih ada sejumlah proyek yang sedang dilelang ULP. Padahal proyek-proyek tersebut dilempar ke ULP pada 4 April 2016. Saat ini DPU melempar sekitar 43 paket proyek ke ULP.
“Dari keseluruhan paket proyek yang kami lempar ke ULP awal April 2016, baru sekitar 19 paket proyek yang sudah ada pemenangnya. Itu pun kontrak kerja baru-baru saja ditandatangani. Sisa paket proyek lainnya re-tender [lelang ulang]. Proses lelang memakan terlalu banyak waktu. Mudah-mudahan proses re-tender lancar,” tutur dia.

(Sumber: Solopos, Kurniawan)

(Ujian Sekolah Tingkat SD, Karanganyar Juara 1 Tingkat Propinsi) 600 Siswa SD peraih nilai Matematika 100 diberi hadiah oleh Bupati Juliyatmono






KARANGANYAR – Sebanyak 600 siswa sekolah dasar (SD) di Karanganyar mendapatkan nilai 100 pada mata pelajaran Matematika saat ujian sekolah (US) tahun 2016.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, sudah menyiapkan hadiah untuk 600 siswa tersebut. Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, menjanjikan setiap siswa itu mendapatkan Rp200.000 apabila dari Tawangmangu dan Rp100.000 dari luar Tawangmangu.

Penghargaan untuk SD di Karanganyar tidak berhenti sampai di situ. SD di Karanganyar menduduki peringkat satu se-Jawa Tengah. Hal itu berdasarkan nilai rata-rata setiap mata pelajaran pada US tahun 2016. SD di Karanganyar hanya menduduki peringkat lima pada US tahun 2015.

Yuli menyampaikan iming-iming itu saat meresmikan Kampung Matematika di Bandardawung pada Mei. Dia mengucapkannya di hadapan anak-anak SD yang sedang belajar di salah satu kelompok belajar di Kampung Matematika.
“Sudah, sudah saya siapkan hadiah dari kantong saya. Hadiah akan kami berikan bersamaan saat tarawih keliling di setiap kecamatan yang belum kami singgahi. Hadiah akan kami berikan sebelum Lebaran,” kata Yuli, Sabtu.

Dia tidak bisa menutupi rasa bangga karena mendapat kejutan bertubi-tubi dari siswa SD di Karanganyar. Sebelumnya, Yuli juga memberikan hadiah Rp10 juta kepada siswa SMA/SMK yang memperolah peringkat satu se-Kabupaten Karanganyar pada UN tahun 2016.
“Semuanya sebagai rasa bangga saya dan hadiah Lebaran yang berkah. Hasil US SD di Karanganyar mendapat juara 1 se-Jawa Tengah ya. Inilah investasi generasi cerdas ke depan ya. Sama seperti hadiah Rp10 juta untuk juara satu se-kabupaten pada UN SMA/SMK,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karanganyar, Ngadimin, menyampaikan hanya SD yang menduduki peringkat satu se-Jawa Tengah.

Apabila digabung dengan nilai rata-rata US pada MI, SDLB, dan Kejar Paket A maka Karanganyar menduduki peringkat dua.
“Penghitungan peringkat berdasarkan nilai rata-rata setiap mata pelajaran yang diujikan pada US,” kata Ngadimin saat dihubungi, Sabtu.

Sekretaris Disdikpora Kabupaten Karanganyar, Agus Haryanto, menambahkan bahwa Bupati juga akan memberikan hadiah kepada 30 siswa SMP yang mendapat nilai 100 untuk mata pelajaran Matematika pada UN tahun 2016. Masing-masing siswa mendapatkan Rp250.000. Di sisi lain, Agus tidak menampik bahwa program Kampung Matematika memberikan efek positif kepada siswa SD.

“Program Kampung Matematika dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Pastinya siswa mendapat motovasi dari situ. Selanjutnya, kami akan lebih menggiatkan latihan-latihan, try out berulang kali, dan lain-lain. Demi meningkatkan prestasi siswa,” tutur dia.
(Sumber: Solopos, Sri Sumi Handayani)

Uang Insentif Ketua RT/RW di Karanganyar Cair






KARANGANYAR – Sebanyak 6.435 ketua RT dan RW di Karanganyar ketiban berkah pada Ramadan ini. Hal itu menyusul dicairkannya insentif sebesar Rp 1 juta per orang dari pemkab kemarin (7/6). Tak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan bantuan operasional Rp 500 ribu yang segera cair Agustus mendatang.
Pencairan insentif secara simbolis diserahkan Bupati Karanganyar Juliyatmono di Balai Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang. Total anggaran yang dicairkan sebanyak Rp 9,6 miliar. Insentif tersebut dicairkan secara bertahap. 

Namun insentif tidak dicairkan penuh karena dipotong pajak 6 persen. Sehingga masing-masing ketua RT dan ketua RW mendapat Rp 940 ribu. Selain insentif, masih ada bantuan operasional sebesar Rp 500 ribu yang akan dicairkan Agustus mendatang. 

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, insentif diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada ketua RT dan RW dalam melayani masyarakat. Mereka mempunyai peran penting dalam roda pemerintahan. Peran yang dijalankan langsung menyentuh masyarakat.
”Ketua RT dan RW merupakan ujung tombak pemerinatah kepada masyarakat. Untuk itu, penghargaan sebesar-besanya diberikan kepada para ketua RT dan RW,” kata Juliyatmono saat memberi sambutan. 

Dia meminta ketua RT dan RW ini mengoptimalkan perannya di masyarakat, terutama untuk menyampaikan program pemerintah. Salah satunya mengupayakan untuk penarikan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB). Karena selama ini baru empat kecamatan yang sudah melunasi. Yakni Jumapolo, Jumantono, Jatiyoso dan Jatipuro.
(Sumber: Radar Solo, Foto: Ari Setyawan)

Presiden Jokowi dan Rohadi Widodo


Foto Presiden Ir. Joko Widodo dan Rohadi Widodo 
saat meninjau pembangunan Waduk Gondang 
Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar