KARANGANYAR–Bupati Karanganyar, Juliyatmono,
menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya lelang kegiatan-kegiatan fisik
bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016.
Kekecewaan
orang nomor satu di Bumi Intanpari disampaikan di hadapan para legislator, dan
pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), saat rapat paripurna DPRD dengan
agenda Penyampaian Tanggapan Bupati atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2015, Rabu (15/6/2016).
“Yang kecewa tidak hanya bapak dan
ibu semua, saya juga kecewa. Saya tidak mau memberikan sambutan saat peletakan
batu pertama proyek pembangunan gedung baru RSUD sebagai bentuk kekecewaan,” ujar dia. Bupati menyatakan telah
menganalisis penyebab lambannya proses lelang. Pembenahan akan dilakukan
bertahap.
Pembenahan
baik dalam proses perencanaan kegiatan, maupun pembinaan terhadap Unit Layanan
Pengadaan (ULP). Terkait kinerja ULP, menurut Bupati lambannya proses lelang
karena sikap sangat hati-hati dari jajaran unit tersebut.
“ULP dapat banyak pekerjaan bersamaan, dengan persepsi ketentuan yang belum sama, saat ada satu pelelang digagalkan, tidak bisa dilanjutkan. Ini karena super hati-hati,” kata dia.
Ihwal masih
adanya sejumlah ruas jalan yang berlubang, Yuli, panggilan akrab Bupati,
bertekat segera menambalnya. Proses tersebut ditargetkan selesai sebelum takbir
berkumandang pada malam menjelang hari Raya Idul Fitri 2016.
“Kami sudah evaluasi. Yang bolong-bolong akan kita tambal sebelum takbir berkumandang,” imbuh dia.
Yuli
berharap tidak terjadi penumpukan kegiatan fisik pada akhir tahun anggaran.
Seluruh SKPD terus dipacu dalam pelaksanaan kegiatan. Beberapa proyek fisik
tengah dalam proses lelang. Menurut dia waktu yang ada masih mencukupi. Lebih
jauh dia mengatakan kerusakan jalan disebabkan oleh beban kendaraan yang
melebihi tonase.
Sedangkan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar, Edhy Sriyatno, mengatakan saat ini masih ada sejumlah proyek yang sedang dilelang
ULP. Padahal proyek-proyek tersebut dilempar ke ULP pada 4 April 2016. Saat ini
DPU melempar sekitar 43 paket proyek ke ULP.
“Dari
keseluruhan paket proyek yang kami lempar ke ULP awal April 2016, baru sekitar
19 paket proyek yang sudah ada pemenangnya. Itu pun kontrak kerja baru-baru
saja ditandatangani. Sisa paket proyek lainnya re-tender [lelang ulang]. Proses
lelang memakan terlalu banyak waktu. Mudah-mudahan proses re-tender lancar,”
tutur dia.
(Sumber:
Solopos, Kurniawan)