Sunday 15 December 2013

Bupati Juliyatmono dilantik di Taman Pancasila



KARANGANYAR - Ada yang menarik dari pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Juliyatmono-Rohadi Widodo. Umumnya, pelantikan kepala daerah digelar di gedung DPRD, namun mereka dilantik di tengah kota, yakni di Taman Pancasila.
Pelantikan pasangan tersebut dilakukan oleh Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan disaksikan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari, Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Hasyim Djojohadikusumo, serta jajaran pengurus DPP Partai Golkar. Sayangnya, pelantikan yang menghabiskan anggaran Rp258 juta itu tak dihadiri wakil bupati sebelumnya, Paryono, serta lima pimpinan KPU Kabupaten Karanganyar.
Pada kesempatan itu Ganjar meminta kepada Juliyatmono dan Rohadi agar tidak hanya mengambil perhatian masyarakat dengan memindahkan lokasi pelantikan dari gedung DPRD ke tempat terbuka, namun mereka harus bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat. "Di Jawa Tengah ada slogan tidak ngapusi dan tidak korupsi. Mari slogan itu benar-benar dilaksanakan oleh semua pemimpin, termasuk pemimpin di daerah,” kata Ganjar, Minggu (15/12/2013). Politikus PDIP itu juga meminta agar bupati dan wabup bisa menyinergikan program mereka dengan pemprov, seperti perbaikan infrastruktur. Menurut Ganjar, meski gubernur dan bupati dari partai berbeda, namun sebagai kepanjangan tangan sistem birokrasi, diharapkan menyinkronkan program yang diusung. Dengan infrastruktur yang memadai, lanjut Ganjar, ekonomi akan bergerak yang dampaknya akan menyejahterakan warga. ”Kami sadar, dengan APBD provinsi yang hanya Rp13 triliun tidak akan cukup memperbaiki seluruh jalan yang rusak. Karena itu dibutuhkan sinergi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten. Sehingga prioritas tahun pertama adalah perbaikan infrastruktur bisa terwujud,” tandasnya. Ia menambahkan, sudah banyak calon investor, baik lokal maupun internasional, yang datang ke Jateng untuk menanamkan modal. Namun mereka mengeluhkan kondisi jalan yang buruk.
Sementara itu, Juliyatmono mengaku siap tancap gas merealisasikan janji-janji politiknya. Selain membebaskan biaya pendidikan, ia menargetkan pada 2014 tidak ada lagi jalan yang rusak di Karanganyar. ”Selaras dengan program gubernur, kami juga akan memprioritaskan lebih dulu perbaikan infrastruktur jalan,” pungkasnya.
Sementara itu saat disinggung pemilihan lokasi pelantikan di taman, ia membantah hanya sekadar mencari sensasi. Pemilihan taman didasarkan dari sejarah Karanganyar yang berasal dari Taman Pancasila. Ini bukan sensasi, tapi sekadar pengulangan sejarah. Dulu semua pusat perekonomian Karanganyar bermula dari Taman Pancasila. Jadi istilahnya ini adalah titik nol Karanganyar,” ungkapnya. (ton)

Bramantyo – Okezone, Minggu, 15 Desember 2013