Monday 30 December 2013

Juliyatmono Boyongan ke Rumdin Bupati

Sejak dilantik menjadi Bupati Karanganyar Juliyatmono hampir dua pekan lalu. Kemarin, Kamis  (26/12) boyongan dari rumah pribadi, Pokoh Rt 3/Rw 7 ke rumah dinas yang masuk wilayah kampung Cerbonan, Kecamatan Karanganyar.
Juliyatmono tampak mengendarai sendiri mobil pribadi dengan ditemani putranya. Memasuki Pendopo Rumah Dinas mereka melambaikan tangan ke tamu-tamu yang baru datang. Tampak pengantar dari keluarga maupun warga di lingkungan tempat tinggal pribadi. “Ini merupakan rumah jabatan maka tidak boleh ada jarak dengan rakyat. Justru harus berfungsi 
mempercepat menyelesaikan tugas-tugas, tidak lagi ada alasan menunda pekerjaan,” ujar Juli.
Dia juga memohon doa restu dari masyarakat agar dalam menjalankan amanah kepercayaan yang diberikan sehingga bisa mewujudkan visi misi yang telah dicanangkan. Selain itu dari rumah ini bisa berkumpul banyak tokoh lintas berbagai disiplin ilmu untuk memberikan ide terbaik membangun memajukan Karanganyar. Penataan di rumah dinas akan sedikit dirubah dan dicat ulang agar terlihat lebih bersih.

Rumdin Bisa Untuk Rapat
Bupati Karanganyar Juliyatmono menjadikan rumah dinas (Rumdin) sebagai rumah terbuka bagi masyarakat Karanganyar. Sehingga masyarakat Karanganyar bisa bebas menggunakan untuk berbagai kegiatan.
Usai gelaran seremonial di Pendapa, Bupati Juliyatmono pun langsung meninjau satu per satu ruangan di dalam rumah dinasnya yang baru tersebut. Setiap ruang, dari mulai transit tempat menjamu tamu hingga dapur dan ruang tidur disusurinya satu per satu. “Tidak ada perubahan besar, hanya sedikit di rapikan agar kerasan,” terangnya, baru-baru ini.
Lebih jauh, Juliyatmono menjadikan Rumah Dinas Bupati Karanganyar ini keluar dari kesan eksklusif. Baginya, tidak ada ruang istimewa di rumah dinas barunya tersebut. Sehingga siapa pun boleh masuk dan menempati ruangan yang dikehendakinya. “Masyarakat bisa datang dan masuk ke ruang tamu, ruang transit bahkan ruang kerja sekalipun. Ruang khusus untuk tamu khusus itu tidak ada di sini,” tukasnya.
Juliyatmono menilai rumah dinas bupati ini merupakan rumah jabatan. Sebagai rumah jabatan ia ingin keberadaannya tidak lantas melahirkan jarak antara dirinya selaku kepala daerah dengan rakyat di Karanganyar. Di rumah dinasnya yang baru ini, Juliyatmono juga akan menjadikannya sebagai tempat berkumpulnya para tokoh masyarakat dari berbagai disiplin ilmu yang ada. Dari sana, proses dialog dan diskusi guna bertukar pikiran dapat dilakukan secara maksimal di Rumah Dinas Bupati Karanganyar tersebut.
Jadi suatu saat kami akan ajak mereka untuk rapat RT, pengajian, ramah tamah, diskusi lintas agama di sini. Ini untuk membuktikan bahwa memang tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyat,” pungkasnya. 

Sumber: Karanganyar.go.id dan timlo.net