KARANGANYAR, suaramerdeka.com – Jalan kabupaten di Karanganyar yang dalam kondisi rusak
parah sepanjang 127 kilometer, akan menjadi pusat perhatian dan proram kerja
pasangan Yuliyatmono – Rohadi Widodo (Yuro). Jalan tersebut dalam setahun
pertama memerintah, jika terpilih nanti, harus sudah bagus.
"Saat ini infrastruktur
Karanganyar rusak parah. Berbagai keluhan yang muncul tertinggi adalah jalan
rusak. Ada 127 kilometer jalan rusak berat, 240 kilometer sedang, dan sisanya
sekitar 400 kilometer kondisinya baik dari 847 kilometer jalan kabupaten,"
kata Rohadi.
Sayangnya meski sudah dianggarkan
sekitar Rp 27 miliar setiap tahun, namun karena pengerjaan yang kurang baik,
pengawasan yang kurang, kondisi jalan tidak pernah berubah dan tetap buruk.
Bahkan beberapa menjadi sumber konflik warga dengan pemerintah.
"Karena itulah ke depan kondisi
itu akan diperbaiki dengan sistem pengawasan dan pengerjaan yang lebih baik.
Beberapa jalan yang selama ini menjadi konflik akan diprioritaskan, seperti
Colomadu, Jumantono, dan Grompol ke timur," kata dia.
Hal itu disampaikannya kepada
rombongan alumni SMA 1 Karanganyar angkatan tahun 1992, yang menyatakan diri
mendukung pasangan tersebut. Rombongan tersebut mengaku siap mendukung, namun
sekaligus juga akan menjadi pengritik jika memerintah kelak.
"Kami ini sebetulnya satu
angkatan dengan Wabup Paryono. Namun demikian kami menunggu program nyata yang
disusun, ternyata justru pasangan Yuro yang berani menyusun program itu. Jadi
kami memilih karena kami tertarik pada program kerja," kata Wahyu,
koordinator.
Dia mengatakan ada sekitar 40 orang
satu angkatan yang 60 % tetap berdomisili di Karanganyar dan sisanya ada di
luar wilayah namun masih berhubungan dengan kota tersebut.
"Namun kami memiliki
kesepakatan untuk menggalang seluruh rekan yang ada di Karanganyar, baik alumni
maupun rekan kerja dan lainnya, untuk memberikan dukungan. Bagi kami figur
dengan program kerja yang nyata menjadi pilihan," kata dia.
Saat bertemu dengan Rohadi Widodo,
para alumni itu meminta paparan secara gamblang program kerja yang dinilai
sangat dibutuhkan warga Karanganyar tersebut. Yakni pendidikan gratis,
kesehatan gratis dan juga perbaikan infrastruktur.
Ketiga persoalan itu merupakan
persoalan mendasar yang memang masih harus diselesaikan secara tuntas. Selama
ini diakui ketiga masalah itu belum tuntas diselesaikan, meski secara umum
sudah membaik.
Rohadi mengatakan, tentang
pendidikan, sebetulnya sangat bisa digratiskan, paling tidak untuk tingkat SMA
ada subsidi yang cukup. Sebab lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke SMA masih
40 %, dan terbesar disebabkan biaya.
"Ini yang menjadi pemikiran
kami. Kalau lulusan SMP, akan bekerja masih terlalu kecil, jika dipekerjakan
melangngar HAM. Namun kalau dibiarkan, mereka akan menjadi pengangguran terus
sampai usia produktif habis," katanya.
( Joko Dwi Hastanto / CN33 / SMNetwork )