Tuesday 10 September 2013

127 Km Jalan Rusak jadi Fokus Pembangunan Yuro

KARANGANYAR, suaramerdeka.com – Jalan kabupaten di Karanganyar yang dalam kondisi rusak parah sepanjang 127 kilometer, akan menjadi pusat perhatian dan proram kerja pasangan Yuliyatmono – Rohadi Widodo (Yuro). Jalan tersebut dalam setahun pertama memerintah, jika terpilih nanti, harus sudah bagus.
"Saat ini infrastruktur Karanganyar rusak parah. Berbagai keluhan yang muncul tertinggi adalah jalan rusak. Ada 127 kilometer jalan rusak berat, 240 kilometer sedang, dan sisanya sekitar 400 kilometer kondisinya baik dari 847 kilometer jalan kabupaten," kata Rohadi.
Sayangnya meski sudah dianggarkan sekitar Rp 27 miliar setiap tahun, namun karena pengerjaan yang kurang baik, pengawasan yang kurang, kondisi jalan tidak pernah berubah dan tetap buruk. Bahkan beberapa menjadi sumber konflik warga dengan pemerintah.
"Karena itulah ke depan kondisi itu akan diperbaiki dengan sistem pengawasan dan pengerjaan yang lebih baik. Beberapa jalan yang selama ini menjadi konflik akan diprioritaskan, seperti Colomadu, Jumantono, dan Grompol ke timur," kata dia.
Hal itu disampaikannya kepada rombongan alumni SMA 1 Karanganyar angkatan tahun 1992, yang menyatakan diri mendukung pasangan tersebut. Rombongan tersebut mengaku siap mendukung, namun sekaligus juga akan menjadi pengritik jika memerintah kelak.

"Kami ini sebetulnya satu angkatan dengan Wabup Paryono. Namun demikian kami menunggu program nyata yang disusun, ternyata justru pasangan Yuro yang berani menyusun program itu. Jadi kami memilih karena kami tertarik pada program kerja," kata Wahyu, koordinator.
Dia mengatakan ada sekitar 40 orang satu angkatan yang 60 % tetap berdomisili di Karanganyar dan sisanya ada di luar wilayah namun masih berhubungan dengan kota tersebut.
"Namun kami memiliki kesepakatan untuk menggalang seluruh rekan yang ada di Karanganyar, baik alumni maupun rekan kerja dan lainnya, untuk memberikan dukungan. Bagi kami figur dengan program kerja yang nyata menjadi pilihan," kata dia.
Saat bertemu dengan Rohadi Widodo, para alumni itu meminta paparan secara gamblang program kerja yang dinilai sangat dibutuhkan warga Karanganyar tersebut. Yakni pendidikan gratis, kesehatan gratis dan juga perbaikan infrastruktur.

Ketiga persoalan itu merupakan persoalan mendasar yang memang masih harus diselesaikan secara tuntas. Selama ini diakui ketiga masalah itu belum tuntas diselesaikan, meski secara umum sudah membaik.
Rohadi mengatakan, tentang pendidikan, sebetulnya sangat bisa digratiskan, paling tidak untuk tingkat SMA ada subsidi yang cukup. Sebab lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke SMA masih 40 %, dan terbesar disebabkan biaya.
"Ini yang menjadi pemikiran kami. Kalau lulusan SMP, akan bekerja masih terlalu kecil, jika dipekerjakan melangngar HAM. Namun kalau dibiarkan, mereka akan menjadi pengangguran terus sampai usia produktif habis," katanya.
( Joko Dwi Hastanto / CN33 / SMNetwork )