Thursday 5 September 2013

YURO bersih dari segala tuduhan kampanye hitam





 BLM Rp 30 Juta Sudah Diserahkan ke Panitia


Joglosemar, Selasa, 03/09/2013 09:00 WIB - Muhammad Ikhsan

KARANGANYAR—Calon bupati (Cabup) yang juga Wakil Ketua DPRD Karanganyar nonaktif, Juliyatmono membantah telah menilap dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang seharusnya disalurkan kepada warga Dusun Suruh, Desa Jetis, Kecamatan Tasikmadu.

Ditemui Joglosemar, Senin (2/9), Juliyatmono mengaku dana BLM sebesar Rp 30 juta untuk memperbaiki jalan sepanjang 800 meter tersebut telah diserahkan ke panitia pelaksana kegiatan. “Tidak, tidak sama sekali saya menilap dana BLM sebesar Rp 30 juta itu,” katanya.
Juliyatmono menerangkan, dana BLM Rp 30 juta tersebut memang sempat disimpan oleh dirinya, karena dengan uang sebesar itu belum bisa untuk memperbaiki jalan sepanjang 800 meter. “Jika ingin jalannya diperbaiki, ya secara bertahap. Namun ternyata tidak sabar, penginnya sekaligus,” ungkapnya.

Kemudian karena warga tidak sabar, uang itu oleh Juliyatmono diserahkan ke ketua panitia perbaikan jalan, Sutarwo. “Saya sudah serahkan uang tersebut kepada panitia, sejak jauh-jauh hari lalu. Untuk perbaikan jalan tentu dana tersebut tidak cukup, perlu waktu. Dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama,” terangnya.

Di sisi lain, Kepala Inspektorat Karanganyar, Suprapto mengatakan jika memang terjadi persoalan dalam penyaluran dana BLM oleh kalangan legislatif, pihaknya bersedia untuk turun tangan. Selama ini metode pengawasan yang dilakukan Inspektorat merupakan metode sampling. “Yang kami periksa kan tidak hanya BLM, namun ada banyak. Jika memang ada laporan tentu kami akan melakukan pemeriksaan,” ujar Suprapto.

Muhammad Ikhsan






FUI Ngargoyoso Bantah Gelapkan Dana BLM Seluruh Peralatan Disimpan di Rumah Pribadi

Joglosemar, Senin, 02/09/2013 09:00 WIB - Muhammad Ikhsan

KARANGANYAR—Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) Kecamatan Ngargoyoso membantah telah menggelapkan dana bantuan langsung masyarakat (BLM) yang diterima dari APBD Karanganyar 2012 melalui Wakil Ketua DPRD Karanganyar nonaktif, Rohadi Widodo.

Ketua FUI Ngargoyoso, Ali Widodo mengungkapkan seluruh dana BLM yang diajukan sebesar Rp 45 juta tersebut telah terealisasi. “Memang kami ajukan BLM tersebut melalui Pak Rohadi. Namun semuanya telah terlaksana, uangnya terpakai sesuai yang kami ajukan,” ungkapnya kepada Joglosemar, Sabtu (31/8).

Pembelian sejumlah peralatan dan perlengkapan seperti yang diajukan dalam proposal BLM, menurut Alu, seluruhnya ditujukan untuk kegiatan FUI Ngargoyoso. Walaupun dalam proposal pengajuan alamat sekretariat FUI Ngargoyoso berada di Masjid Al Huda, Dusun Tagung, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, namun hal tersebut hanyalah bentuk formalitas pengajuan proposal BLM.

“Jika menggunakan alamat pribadi, maka pencairan dana akan lebih sulit. Untuk kegiatan keagamaan akan mudah jika menggunakan alamat tempat ibadah untuk pencairannya. Karena kami memang sering mengadakan kegiatan di Masjid Al Huda. Banyak teman-teman yang rumahnya di sekitar masjid itu,” tandasnya.

Ali juga menilai telah terjadi salah persepsi antara kepala desa dengan FUI Ngargoyoso terkait penggunaan alamat sekretariat itu. “Sekretariat menggunakan alamat masjid sebagai bukti otentik. Ada kesalahpahaman saja dengan Pak Kepala Desa. Walaupun sekretariat kami di Berjo, namun kegiatan kami di seluruh Ngargoyoso,” terangnya.

Terkait realisasi dana BLM tersebut, menurut Ali, telah ditalangi terlebih dahulu sebelum dana tersebut cair. Yakni menggunakan uang pribadi dari setiap pengurus forum yang kemudian diganti setelah BLM cair. “Untuk alat-alat seperti komputer, LCD, semua ada. Disimpan di rumah saya dan beberapa pengurus forum lain. Sebab jika disimpan di masjid kurang aman. Siapa pun boleh meminjam,” jelas Ali.

Sedangkan untuk pembelian hewan kurban seperti yang tercantum dalam proposal juga telah dilaksanakan. Namun tidak hanya diserahkan di Masjid Al Huda, lantaran ruang lingkup FUI di satu Kecamatan Ngargoyoso. Salah satu tempat disalurkannya hewan kurban yakni di SDIT Mutiara Hati, masjid di Dukuh Gero (Berjo), Dukuh Tawang (Berjo), dan Dukuh Sompak (Berjo). “Ini kami salurkan ke pihak sekolah, majelis taklim, dan masjid yang membutuhkan,” pungkasnya.

Muhammad Ikhsan